Mycctvonline

Paket 4 Camer

Paket 4 Camer
Camera KPC 132

Product

  • Camera

Search

Folder Arsip

  • ▼  2010 (12)
    • ▼  November (1)
      • Setting CCTV Online Fastnet Firstmedia
    • ►  Oktober (4)
      • Setting Pada Modem Speedy TP-LINK
      • Setting Online DVR Avtech Seri 6
      • Setting Online DVR Avtech Seri 6
      • Tanpa judul
    • ►  September (7)
      • Price List Avtech CCTV Update September 2010
      • Hardisk Hitachi
      • Router Paket CCTV
  • ►  2009 (3)
    • ►  November (3)

Mengenai Saya

Firstkeny
Jakarta Raya, DKI jaya, Indonesia
Telepon 021.91461428/ 021.54202982
Lihat profil lengkapku

Jumat, 05 November 2010

Setting CCTV Online Fastnet Firstmedia

Pada dasarnya untuk setting DVR dengan menggunakan fastnet sama dengan koneksi yg menggunakan speedy., hanya beda pada setting routernya saja, setting default pada router sebenernya sudah bisa tanpa perlu di rubah2 lagi. untuk screen shotnya mudah2an bisa di upload secepatnya.
Posted by Firstkeny at 16.10 1 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 18 Oktober 2010

Setting Pada Modem Speedy TP-LINK

Pilih pada menu Interface Settup kemudian pilih koneksi internet pada BRIDGE, tandanya pada indikator modem lampu yg nyala hanya ADSL aja, sedangkan lampu internet mati,atau dengan cara praktis tekan Tombol Reset di belakang Modem selama 10 detik..pastikan semua seperti tertera pada gambar

Untuk setting LAN nya tetap pada deaultnya aja.


Cek pada status modem kurang lebih seperti ini Signal modem dalam kodisi bagus tp modem belum tidak dapat IP. selanjutnya sambungkan Modem dengan WAN Router.



Pilih koneksi internet pada Router PPPoE kemudian masukan Username Pasword speedy Anda..


Cek status pada Router seperti ini..



Selanjutnya masuk ke menu Forwarding dan masuk ke pilihan virtual server, add new, masukan IP dan port DVR anda pada kolom yg tersedia pilih protocol ALL dan status enable, common service portnya biarkan saja pada pilihan select one kemudian save pastikan nampak seperti di gambar.



Untuk setting router penting juga di perhatikan setting DHCP pada pilihan Addres reservation, masukan MAC addres DVR anda dan IP DVR yg sudah di forwarding pada kolom yg tersedia. hal ini ntuk menghindari di pakainya IP yg sudah di forward terpakai pada perangkat lain yg terhubung dengan router.


Posted by Firstkeny at 06.03 0 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 17 Oktober 2010

Setting Online DVR Avtech Seri 6

Setelah berhasil mengakses DVR dengan ip lokal sekarang dilanjutkan setting untuk bisa di akses dari luar/internet global. dari PC pilih menu remote config


pada folder general biarkankan saja dalu,
kemudian masuk ke folder network akan tampil windos sperti di di gamabar, pilih ddns on, kemudian pilih dyndns, atau no-ip,atau yg lain sesuai yg di menu DVR.


isikan username dyndns anda, pasword dyndns dan hosname yg sudah di buat di dyndns,lalu klik aply lanjut ok.
setelah itu kembali ke jendela list address pilih tombol Add, kiri bawah,kemudian isikan hostname,kemudian port 5445, kemudian username DVR defaultnya admin, pasword admin, kemudian klik get type, klu sudah ke deteck klik aply, kemudian double klik pada list addres.
Posted by Firstkeny at 08.30 0 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Setting Online DVR Avtech Seri 6

Kamis, 14 Oktober 2010

Setting Online DVR Avtech Seri 6

Berikut langkah setting DVR merk AVTECH dengan type KPD seri 6
Setelah selesai instal Aplikasi Video Viewer Buka Aplikasi tersebut sperti Gambar berikut:


Klik Tombol Search di sebelah kanan atas


DVR aplikasi akan mendeteksi perangkat yg memiliki hostname yg sama


Dengan kondisi DVR sudah terhubung ke Router maka akan dapat ip lokal yg akan muncul setelah di tekan tombol Search

Double Klik yg pada IP yg sudah ada pada list kemudian setelah muncul window baru isikan Port pada 5445, kemudian user name admin, pasword admin, pilih tombol Get Type, setelah mendapat type nya klik aply selanjutnya kembali double klik pada alamat ip yg sudah di list.
Aplikasi sedang login ke alamat Ip lokal DVR selanjutnya tunggu samapai muncul gambar sperti gambar berikutnya.

Selamat ada sudah berhasilmengakses DVR pada jaringan lokal Anda. Bersambung.


Posted by Firstkeny at 06.42 2 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Setting Online DVR CCTV
Posted by Firstkeny at 06.42 0 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 26 September 2010

Price List Avtech CCTV Update September 2010

Price List Avtech CCTV
Dome Camera KPC 132 1/3" Color CCD 3.6mm 420TVL Indoor Dome Camera 250.000
Dome Camera KPC 132 HR 1/3" HR Color CCD 3.6mm 500TVL 450.000
Dome Kamera KPC 133 IR 1/3" Color CCD 3.6mm 420TVL Indoor (Day & Night) 350.000
Dome Camera KPC 133 IR 1/3" HR Color CCD 3.6mm 500TV (Day & Night)550.000
Bullet Camera KPC 136 IR 1/3" HR Color CCD 3.6mm 420TVL (Day & Night)400.000
Outdor Camera KPC 138 1/3" Color CCD 3.6 Minim 420TVL (Day & Night)450.000
Outdor Camera KPC 138 1/3" Color CCD 3.6 Minim 500TVL (Day & Night)550.000
Outdor Camera KPC 139 1/3" H.R. 500 TVL Color CCD image sensor (Day & Night) 650.000
Outdor Camera AVM 157ZA 1/3" IR Sony Super Had CCD1.550.000
IP Camera TL-SC3000 1/3.6´ Panasonic MOS sensor950.000
IP Camer D-Link CCD Sensor, MPEG4, 2-way Audio - DCS-3220P/E3.500.000
IP Camera D-Link CMOS, Supports Motion JPEG - DCS-920/E1.200.000
IP Camera D-Link with CMOS, Up to 640x480 - DCS-G900/EEU1.950.000
IP Camera D-Link with CMOS, MPEG4, AVI Formats - DCS-950G/EEU2.975.000
IP Camera D-Link with CMOS, MPEG4, 3GPP, 2-way Audio - DCS-2120/E1.690.000
IP Camera Linksys Wireless-G 640 x 480 - WVC54GCA1.200.000
IP Camera Linksys Wireless-G PTZ With Video - WVC2102.500.000
KPD674 - 4CH H.264 Network DVR1.400.000
AVC761 - 4CH MJPEG USB Backup & Remote Control2.100.000
KPD676 - 8CH H.264 Network DVR3.200.000
KPD678 - 16CH H.264 Network DVR3.750.000
WDC 320GB SATA 8MB - Caviar Blue - WD3200AAJS 395.000
WDC 500GB SATA 32MB - Green Power - WD5000AADS 450.000













D
Posted by Firstkeny at 05.06 0 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Labels: Daftar Harga

Senin, 06 September 2010

Hardisk Hitachi



Seperti diketahui, DVR Stand Alone menggunakan hard disk sebagai media penyimpanan video dan umumnya dioperasikan selama 24 jam non-stop. Recording sendiri pada intinya adalah proses menulis ke dalam hard disk. Bisa dibayangkan betapa seringnya jarum hard disk bergerak dari satu sector ke sector lainnya. Proses ini berlangsung terus-menerus selama recording berjalan. Dampak yang terjadi akibat proses penulisan terus-menerus ini adalah penumpukan panas yang berlebihan pada hard disk (overheat).

Di sisi lain, kebanyakan standalone DVR belum memiliki kehandalan yang setara dengan PC dalam hal management penyimpanan data. Pada PC penyimpanan data diatur secara rapi oleh Sistem Operasi yang dipakai (misalnya Windows, Linux dan lainnya) melalui apa yang dinamakan dengan File Allocation Table (FAT). Sedangkan pengaturan data pada standalone DVR ini tidaklah secermat PC. Dampak dari kelemahan ini adalah data rekaman menjadi rentan terhadap fragmentasi (datanya bercerai berai).

Overheat dan Fragmentasi diduga kuat sebagai 2 penyebab utama dari masalah yang sering muncul selama pemakaian DVR. Adapun masalah yang sering dikeluhkan customer adalah:

- DVR suka me-restart sendiri.
- DVR tidak bisa dioperasikan (tombol-tombol macet).
- Rekaman pada tanggal tertentu hilang / tidak bisa diputar ulang (playback).
- Gambar membeku saat playback.
- Gambar hilang (blank), baik saat Live maupun Playback.

Data dari Departemen Servis menunjukkan, bahwa ternyata masalah hard disk menjadi faktor penentu kestabilan kerja DVR. Tidak sedikit masalah DVR yang diselesaikan “hanya” dengan melakukan format ulang pada hard disk, baik format dari menu DVR-nya sendiri ataupun format low level. Setelah hard disk diformat ulang, DVR menjadi normal seperti sediakala. Pertanyaan yang muncul sekarang adalah: Mengapa bisa demikian?

Dari sejarahnya hard disk memang hanya dirancang untuk PC, bukan untuk DVR yang terus-menerus merekam (menulis) data tanpa henti. Pada PC yang terjadi justru kebalikannya, yaitu hard disk lebih banyak dibaca daripada ditulis. Jika ada yang bertanya, bukankah proses menulis dan membaca itu sama saja, yaitu membuat jarum hard disk bergerak-gerak menjelajahi piringannya?

Jawabannya memang benar, tetapi sejak dulu para insinyur PC telah membuat teknik khusus agar hard disk tidak dibaca langsung secara terus-menerus (kontinyu). Teknik ini dikenal dengan istilah “caching”, dimana hasil pembacaan hard disk disimpan dulu di dalam memori (baca: RAM). Jadi pada PC, processor akan membaca data dari RAM dulu, bukan dari hard disk lagi. Perhatikanlah dengan seksama lampu indikator hard disk pada PC kita. Apakah ia sering berkedip-kedip cepat atau sering mati? Semakin sering lampu ini mati, maka semakin baik. Artinya, proses caching sudah bekerja, sehingga hard disk bisa istirahat sejenak atau bahkan dalam waktu lama, tergantung dari besarnya RAM yang dipasang. Selama data yang diperlukan masih ada di dalam memori, processor akan mengambil data ini dari sana, bukan dari hard disk.

Kembali pada kasus DVR Stand Alone. Pernahkah hard disk pada DVR ini istirahat? Jika pernah, maka tentu saja pada saat DVR sedang stop (tidak merekam) atau powernya sedang mati. Di luar itu, hard disk DVR akan bekerja keras selama 24 jam non-stop. Perhatikanlah lampu HDD pada DVR yang selalu berkedip-kedip. Hal ini menandakan, bahwa hard disk sedang ditulisi oleh data. Penulisan data secara berlebihan (excessive) seperti ini akan menimbulkan panas yang tinggi, sebab DVR merekam secara “direct to disk”, bukan melalui "cache" seperti halnya pada PC. Inilah jawaban kami mengapa temperatur hard disk menjadi faktor penentu pada stabil atau tidaknya kerja suatu DVR.

Sebagai informasi tambahan, beberapa produsen hard disk ternama telah mengeluarkan hard disk yang dikhususkan untuk aplikasi DVR (Surveillance). Sebut saja SV35 Series™, Barracuda® ES dan EE25 Series™ dari Seagate atau WD AV, WD AV-GP dari Western Digital. Pada DVR faktor thermal (panas) yang ditimbulkan oleh hard disk menjadi isu yang penting saat ini. Hal ini semakin memperkuat keyakinan kami, bahwa kehandalan suatu hard disk memegang peranan penting.

Sayangnya hard disk yang dikhususkan untuk DVR saat ini masih terbilang langka di pasaran lokal. Boleh jadi karena banyak orang yang belum mengetahuinya atau mungkin disebabkan aplikasi DVR masih sangat sedikit dibandingkan kebutuhan hard disk pada PC. DVR-DVR yang beredar saat ini kebanyakan masih menggunakan hard disk biasa yang notabene diperuntukkan untuk PC.

Namun demikian, berikut ini ada beberapa Tips yang bisa membantu dalam mengoperasikan DVR dengan tenang dan bebas masalah.

1. Rencanakanlah Durasi Perekaman
Perencanaan durasi rekaman jarang sekali dilakukan, padahal sangat penting. Tidak menentukan lamanya rekaman sejak awal akan menambah kesulitan dalam management. Jadi tetapkanlah dari awal, misalnya 1 minggu, 1 bulan dan sebagainya sesuai dengan keperluan. Penetapan waktu bisa juga disesuaikan dengan kapasitas hard disk DVR. Gunakanlah utility Space Calculation untuk keperluan ini, jangan sekedar mengira-ngira.

Contoh:
DVR Standalone 4 Channel MPEG-4 dengan kapasitas hard disk terpasang 250GB akan dioperasikan penuh pada mode Continuous (24 jam) dengan resolusi 352x240; Quality = High dan Frame Rate 25 fps. Maka berdasarkan perhitungan Space Calculation, hard disk ini akan "habis" hanya dalam waktu 5.8 hari saja (kurang dari satu minggu).


2. Lupakanlah Hard Disk Kapasitas Besar
Hard disk “kecil” antara sekitar 160 GB untuk kebanyakan aplikasi rumah dan pabrik skala menengah sudah cukup memadai. Sebagai ilustrasi, satu hard disk 160GB sudah cukup untuk merekam 16 channel selama 1 minggu pada kecepatan 5 fps (kompresi MPEG4). Hard disk ukuran kecil pada umumnya lebih tahan lama (durable) dan mudah ditangani saat ada masalah. Jika sulit diperoleh di pasaran, pilihlah hard disk yang berkapasitas maksimal 300GB saja, kecuali jika anda memang benar-benar membutuhkan yang lebih besar lagi.

3. Jangan Tergiur oleh Istilah Real Time
Istilah ini mengacu pada kecepatan 25 fps (PAL) yang menjadi tolok ukur kualitas DVR, padahal mode ini sangat "rakus" hard disk. Anehnya, justru feature real time inilah yang selalu digembar-gemborkan oleh Vendor. Jika anda bukan ingin merekam balapan mobil F-1 atau merekam gerakan rolet pada acara jaman dulu "Wheel of Fortune", maka sejujurnya anda tidak memerlukan Frame Rate sebesar ini. Kecepatan 1 fps - 5ps pada kebanyakan aplikasi rumah dan pabrik sudah memadai, sehingga waktu rekaman bisa lebih lama.

4. Bijaklah dalam Memilih Mode Perekaman
Banyak user yang mencampur-campur mode Motion di Channel tertentu dengan alasan menghemat hard disk, sedangkan pada Channel lainnya menggunakan mode Schedule atau Continuous. Ketahuilah bahwa semakin banyak mode yang dipilih, maka dicurigai akan menimbulkan konflik alokasi pada hard disk sekaligus merepotkan management. Sedapat mungkin gunakanlah hanya satu mode yang sama untuk semua channel. Untuk perekaman pada daerah yang terbilang aman (seperti lobby, corrridor, drop-off area), maka mode Continuous pada fps rendah lebih disukai ketimbang mode Motion. Selain itu mode Motion ini sangat dipengaruhi oleh level cahaya di sekitar camera, sehingga memerlukan setting sensitivitas yang benar-benar pas untuk mencegah "false detection" (akibat terlalu sensitif) maupun "misdetection" (akibat kurang sensitif).

5. Biasakan Mencatat Waktu Awal Rekaman
Inipun jarang dilakukan, padahal cukup mudah. Tinggal menulis tanggal dan jam di atas kertas, kemudian simpan di atas DVR sebagai pengingat. Catatan ini penting untuk mengetahui sudah berapa lamakah DVR ini merekam sampai habis.

6. Sebaiknya Pilihan Overwrite Dibuat OFF
Saran ini kedengarannya "aneh" dan "menggelikan", tetapi tidak ada salahnya jika anda coba. Argumentasi awamnya adalah, jika pilihan ini dibuat ON, DVR (diprediksi) akan mengalami kesulitan dalam menentukantrack awal pada saat memulai rekaman baru, karena track-track tadi sudah berisi data yang akan di-overwrite. Akibatnya terjadilah fragmentasi (terpecahnya data) yang akan berujung pada timbulnya masalah, seperti DVR "hang" ataupun restart sendiri.

7. Segera Lakukan Backup Pada Saat Ada Kejadian Penting
Hal ini dimaksudkan agar momen penting jangan sampai tersimpan terlalu lama pada hard disk. Pada saat DVR macet, anda sudah memiliki Backupnya.

8. Formatlah Hard Disk Sebelum Melakukan Rekaman Baru
Jika sibuk, usahakan menunjuk orang lain yang bisa melakukan hal ini. Pastikan peristiwa yang penting sudah di-backup.

9. Khusus untuk PC Base DVR Card, Manfaatkanlah Fungsi Auto Reboot
Hal ini akan membuat resource pada PC menjadi "fresh" kembali. Pilihlah waktu reboot yang tepat, yaitu yang bisa terawasi. Misalnya: jika anda masuk kerja jam 08.00, maka buatlah DVR (PC) agar auto-reboot jam 08.15 atau sekitar itu, sehingga apabila reboot gagal, anda masih bisa melakukan cara manual untuk bisa masuk ke dalam software. Tetapi jika anda memilih jam 12 malam dan proses reboot ini ternyata gagal, maka resikonya anda akan kehilangan rekaman sampai besok pagi.


10. Khusus untuk PC Base DVR Card, Pasanglah Jumper Watchdog
Jumper watchdog adalah kabel yang dipasang dari tombol Reset pada PC ke DVR dan dari DVR diteruskan ke motherboard. Entah dengan alasan apa, kadangkala kabel ini tidak atau lupa dipasang, padahal fungsinya sangat penting dalam menjaga kestabilan kerja DVR. Setiap "kemelesetan" yang terjadi dalam "bus clocking" antara DVR dan CPU dapat terdeteksi oleh sirkuit watchdog ini, sehingga PC bisa melakukan koreksi sendiri.

Kesimpulan
Pada intinya DVR tidak bisa dibiarkan bekerja tanpa pengawasan dan pengontrolan manusia. DVR apapun merk dan kualitasnya tetap perlu ditinjau secara berkala sesuai dengan lamanya hard disk habis. Jika ditetapkan 1 minggu, maka “luangkanlah waktu” untuk melihat hasil rekaman dalam minggu yang sama. Setiap kali ada kejadian penting, segeralah lakukan backup. Jika tidak ada, lakukan dulu format pada hard disk sebelum memulai rekaman baru. Untuk alasan inilah, maka sebaiknya pilihan Overwrite dibuat OFF.

Semoga Tips ini bermanfaat untuk Anda.
Posted by Firstkeny at 14.21 1 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Router Paket CCTV








TL-WR740N adalah gabungan kabel / perangkat jaringan nirkabel yang terintegrasi dengan koneksi internet-sharing router dan switch 4-port. Wireless-Lite Router adalah 802.11b & g yang kompatibel berdasarkan teknologi 802.11n dan memberikan performa 802.11n hingga 150Mbps dengan harga yang lebih terjangkau. Berbatasan 11n dan kecepatan melebihi 11g memungkinkan aplikasi yang membutuhkan bandwidth tinggi seperti video streaming menjadi lebih lancar. Anda dapat menikmati pengalaman kualitas tinggi ketika video streaming, VoIP, atau game online secara nirkabel, dengan produk g sangat praktis, dari mana saja di seluruh rumah Anda. Langkah menuju era 11n dengan Wireless Lite N!


  • Wireless speed up to 150Mbps
  • CCA™ technology delivers reliable performance even in noisy environment
  • Wireless security encryption easily at a push of QSS button
  • Priority of service assures the quality of bandwidth sensitive applications such as voice and video
  • Supports SPI firewall and access control management
  • Supports WPA/WPA2 encryptions
  • Seamlessly compatible with 802.11b/g/n devices

    Software Specification
    Standards
    IEEE 802.11n*, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
    Wireless Signal Rates
    Up to 150Mbps
    Frequency Range
    2.4-2.4835GHz
    Wireless Transmit Power
    20dBm(max. EIRP)**
    Modulation Technology
    DBPSK, DQPSK, CCK, OFDM, 16-QAM, 64-QAM
    Receiver Sensitivity
    130M: -68dBm@10% PER
    54M: -68dBm@10% PER
    11M: -85dBm@8% PER
    6M: -88dBm@10% PER
    1M: -90dBm@8% PER
    Hardware Specification
    Interface
    4 10/100M LAN Ports
    1 10/100M WAN Port
    Antenna
    5dBi Fixed Omni Directional Antenna
    Power Supply Unit
    Input: Localized to Country of Sale
    Ouput: 9VDC/0.85A Switching PSU
    Operating temperature
    0°C~40°C (32℉~104℉)
    Storage temperature
    -40°C~70°C (-40℉~158℉)
    Relative humidity
    10% ~ 90%, Non-Condensing
    Storage Humidity
    5%~95% Non-Condensing
    Dimensions
    5.9 x 3.9 x 1.1 in. (150 x 100 x 28 mm)




Posted by Firstkeny at 13.25 0 comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.